- 29 February 2016
- Posted by: admin
- Category: News
Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan (Diklatpim) Pola Baru dilaksanakan dalam rangka mengembangkan kompetensi kepemimpinan peserta diklat. Kompetensi kepemimpinan yang diharapkan adalah terbentuknya para peserta diklatpim menjadi pemimpin perubahan. Filosofi pemimpin perubahan ini diilhami oleh konsep kepemimpinan adaptif (adaptive leadership) yang dikembangkan oleh Ronald Heifetz (2009). Penyebab perlu adanya pemimpin adaptif pada organisasi adalah adanya tantangan kompleks yang dihadapi organisasi. Di samping itu, improvisasi operasional untuk menghadapi tantangan perubahan tersebut tidak mencukupi untuk menjawabnya. Oleh karena itu, pemimpin perubahan yang akan dibentuk dalam diklatpim adalah pemimpin yang mampu melakukan adaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Terdapat dua karakter yang harus dimiliki oleh pemimpin perubahan. Karakter pertama, seorang pemimpin perubahan harus mempunyai tujuan yang jelas. Pemimpin perubahan harus mampu merumuskan dengan jelas tujuan organisasi yang dipimpinnya. Kedua, pemimpin perubahan harus memiliki kemampuan memobilisasi stakeholder baik internal maupun eksternal. Seorang pemimpin perubahan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan tidak mungkin melakukannya sendirian. Ia pasti membutuhkan orang lain untuk bersama-sama menuju tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Untuk mengembangkan peserta diklatpim agar memiliki kompetensi sebagai pemimpin perubahan, model pembelajaran diklatpim dirancang dengan sistem on/off campuss. On campuss maksudnya model pembelajaran klasikal dengan penekanan pada penguatan wawasan kebangsaan dan integritas serta pembekalan kemampuan teori manajerial dan kepemimpinan. Off campuss maksudnya model pembelajaran dengan pendekatan penerapan praktik kepemimpinan secara langsung di lapangan atau di tempat kerja para peserta diklat. Praktik lapangan dilakukan untuk mengasah kemampuan peserta dalam merancang perubahan dan mengeksekusi rencana perubahan yang sudah dirancang tersebut.
Sistem on/off campuss dalam pembelajaran diklatpim ini meliputi lima tahap. Kelima tahapan tersebut adalah:
Tahap I: Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi. Pada tahap ini peserta on campuss dengan penekanan pembelajaran pada pengembangan wawasan kebangsaan dan integritas. Selain itu, peserta mulai melakukan diagnosa kebutuhan perubahan di kantornya.
Tahap II: Breakthrouh I (Taking Ownership). Pada tahap kedua ini, peserta off campuss yaitu kembali ke tempat kerjanya untuk memperdalam kebutuhan perubahan dan melakukan komunikasi dengan stakeholder. Pada tahap ini, peserta harus sudah dapat menentukan topik perubahan.
Tahap III: Merancang Perubahan dan Membangun Tim. Pada tahap ketiga ini, peserta kembali on campuss. Pada tahap ini pembelajaran menekankan pada penyusunan rancangan proyek perubahan yang akan dilakukan.
Tahap IV: Breakthrouh II (Leadership Labolatory). Pada tahap keempat ini, peserta kembali off campuss. Peserta mengimplementasikan proyek perubahan di tempat kerjanya. Keberhasilan peserta dalam diklat lebih banyak ditentukan pada tahap ini. Peserta harus mampu menyelesaikan proyek perubahan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada proposal proyek perubahan.
Tahap V: Evaluasi. Tahap kelima, peserta on campus. Pada tahap ini, peserta mempresentasikan hasil yang telah dicapai selama implementasi proyek perubahan yang telah dilakukan pada Tahap IV. Peserta yang berhasil lulus adalah yang mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proposal proyek perubahannya.
Penjelasan sistem pembelajaran diklatpim pola baru di atas menunjukkan pada Tahapan II dan IV, para peserta diklatpim berada di tempat kerjanya kembali (off campuss). Pada tahapan ini, peserta diklatpim akan dibimbing oleh dua pihak yaitu coach dan mentor. Peran coach dan mentor tentunya sangat besar untuk membantu dan mengarahkan peserta diklatpim baik ketika menyusun rancangan proyek perubahan maupun pada saat melaksanakan proyek perubahan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, tulisan ini membahas topik coaching dan mentoring serta peran pentingnya dalam kaitan dengan pencapaian tujuan diklatpim.
Sumber: http://www.bppk.kemenkeu.go.id/